Undip Uji Coba PTM, Harapan atau Bencana?

Oleh: Afra Maysha dan Thariq Muhammad
Editor: Nabila Putri

Psikojur – Pada Senin (20/09/2021), Humas Undip mengunggah berita tentang uji coba Pertemuan Tatap Muka (PTM) untuk mahasiswa UNDIP dengan menggunakan model hybrid learning dan sistem bergilir. Rencananya, PTM akan diberlakukan secara luring dengan maksimal kapasitas 25% dari setiap kelas.

Berdasarkan Surat Edaran Nomor: 22/UN7.P/SE/2021 tentang Penyelenggaraan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana, pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan harus memenuhi beberapa ketentuan, seperti memiliki sertifikat vaksinasi lengkap 2 dosis, mendapatkan izin dari orang tua/wali bagi mahasiswa yang berusia di bawah 21 tahun, serta berasal dari wilayah aglomerasi Semarang Raya. Lebih lanjut, uji coba PTM ini hanya diadakan sebanyak-banyaknya pada 4 mata kuliah di setiap program studi.

Namun, kekhawatiran sempat muncul dari adanya informasi yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang mengatakan bahwa terdapat 2,8% sekolah menjadi klaster baru peyebaran Covid-19.

Mengutip laman resmi Kemendikbudristek, pada Rabu (22/09/2021), jumlah laporan terkait penularan Covid-19 yaitu sebesar 1.296 atau 2,8% dari total satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM.

Angka tersebut sebenarnya relatif kecil jika dibandingkan dengan 97,2% satuan pendidikan lainnya yang terlapor aman menjalankan PTM. Tak hanya itu, protokol ketat terkait ditemukannya kasus positif Covid-19 pada satuan pendidikan juga telah diatur dalam SKB 4 Menteri, termasuk di dalamnya pemerintah daerah menutup sekolah, menghentikan PTM Terbatas, melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19.

Lantas, bagaimana reaksi mahasiswa atas berita tersebut?

“Saya pribadi penasaran dengan hasil dari uji coba ini, namun disisi lain juga masih merasa takut untuk menjadi peserta pembelajaran luring dikarenakan belum siap untuk bertemu orang banyak setelah sekian lama di dalam rumah,” komentar I, seorang mahasiswi Undip.

Berlawanan dengan pendapat seorang organisatoris Undip, Al mengatakan bahwa surat yang diedarkan oleh Undip ini waktunya sudah pas, dan langkah yang diambil patut diapresiasi. Al juga berharap agar para mahasiswa dapat mengambil pelajaran dari uji coba PTM mendatang.

Mengingat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 relatif menurun dalam beberapa waktu terakhir, pemberlakuan PTM Terbatas di sekolah dan universitas dalam negeri membuka harapan baru bagi dunia pendidikan di kala pandemi.

Diberlakukannya uji coba PTM terbilang menjadi langkah yang baik dalam menerapkan sistem pembelajaran yang efektif. Namun, sangat diharapkan bagi para peserta uji coba, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan serta tetap waspada terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi.

Pihak penyelenggara diharapkan dapat memantau dengan baik dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan uji coba PTM. Selain itu, diperlukan pula kerja sama yang baik dengan para anggota civitas akademika agar uji coba PTM dapat berjalan dengan aman.

Psikologi Jurnalistik
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#KritisInPsikojur

--

--

Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik
Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik

Written by Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro - Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!

No responses yet