Tindak Lanjut Walk Out hingga Surutnya Konflik di SUPJAT F.Psi
Oleh: Safira Ramadani
Editor: Nabila Putri
Psikojur - Sebagai lanjutan Sidang Umum Pertanggungjawaban Akhir Tahun (SUPJAT) hari pertama, pada Minggu (10/12/2021) SUPJAT kembali digelar melalui Ms Teams pada pukul 07.20 WIB. Agenda SUPJAT hari kedua merupakan pemaparan lanjut dari Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) program kerja LK.
Sidang dimulai dengan pemaparan kronologi SUPJAT hari pertama dan pembacaan notula mediasi antara pihak Senat Mahasiswa F.Psi dan BEM F.Psi atas permintaan Ciska selaku ketua BEM F.Psi. Dibacakan oleh Cut Jilan, pembacaan notula dimulai dengan menjelaskan bahwa pihak Komisi 1 Senat Mahasiswa F.Psi dan pihak BEM F.Psi sama-sama diberikan kesempatan untuk berbicara.
Pada SUPJAT hari pertama, Dela selaku Ketua Komisi 1 merasakan adanya cara berbicara yang tidak nyaman kepada pengawas, sehingga dirinya merespon dengan emosional. Dela kemudian menyampaikan permintaan maafnya melalui forum mediasi.
Ciska kemudian mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak merasa ada penyampaian yang menyinggung pengawas. Ia pun merasa tidak nyaman atas pernyataan Ketua Komisi 1 yang mengatakan BEM tidak mencerminkan pemimpin atau organisatoris yang baik.
Ketua LK Expo juga menimpali bahwa saat acara berlangsung, pengawas proker hanya memberikan evaluasi mengenai waktu dan sama sekali tidak menyinggung etika. Memperkuat pernyataan tersebut, disampaikan pula oleh Ketua Bidang Halmas bahwa evaluasi terkait etika lebih baik disampaikan saat evaluasi proker berlangsung dan tidak perlu dibawa ke forum SUPJAT.
Sebagai evaluasi terkait permasalahan tersebut, Silvia Rizkizen menyampaikan beberapa poin yang diantaranya meminta adanya koreksi dan pelengkapan pada pedoman baku, meminta anggota Senat khususnya Komisi 1 untuk lebih menjaga sikap dan merefleksikan apa yang disampaikan oleh anggota BEM F.Psi, serta meminta BEM F.Psi untuk kembali memasuki forum sidang dan memaparkan proker RKAT.
Selesai dibacakannya notula, Ciska kembali memberikan tanggapan terkait beberapa isi notula yang dinilai keliru. Ciska tidak merasa pembaca notula menjelaskan alasan lengkap atas tindakan walk out yang dilakukan oleh BEM F.Psi dan hanya membacakan nomenklatur, dimana ketua BEM F.Psi menyatakan walk out dari sidang.
“Saya memang dihubungi, tapi tidak jelas harus masuk ke room mana, untuk melakukan apa, tidak dijelaskan juga harus lobbying dengan siapa. Bahkan saya mendapat kabar kalau saya harus lobbying dengan pihak-pihak yang tidak bersangkutan. Saya tidak bersedia tentunya, karena memang harus lobbying dengan yang bersangkutan” tambahnya.
Ciska juga menyayangkan kejadian dimana terdapat feedback yang menurutnya sudah melenceng dari kontekstual proker.
“Kita bukan menghighlight tentang etika atau nada bicara dan lain sebagainya, tapi lebih ke kontekstual. Karena kemarin yang dibahas menjadi highlight permasalahan itu bukan etika dari penyampaian Ketua Komisi 1, tapi kontekstual yang dibahas itu melenceng dari kontekstual bidang Halmas terkait LK Expo.”
Menyudahi permasalahan, Silvia Rizkizen kemudian mengakui kekeliruan dalam notula dan meminta agar SUPJAT dilanjutkan ke manual acara dan BEM F.Psi tetap memberikan pemaparan pada urutan terakhir.
Psikologi Jurnalistik,
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#ReportasePsikojur