Tersandung Kasus, Akankah Film Penyalin Cahaya Tetap Tayang?
Oleh: Novita Retno
Editor: Afra Maysha
Psikojur 一 Tagar Penyalin Cahaya (#PenyalinCahaya) menjadi trending topic di Twitter, lantaran terkuaknya kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu kru yang diduga seorang co-writer skenario film atas nama Henricus Pria. Sebelumnya, film garapan Rekata Studio dan Kaninga Pictures itu menuai banyak pujian, sebab pada penayangan perdananya dalam kompetisi utama New Currents di ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2021 Oktober lalu.
Setelah keberhasilannya meraih 12 penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2021, kini status penayangan di Netflix pada 13 Januari nanti terancam dibatalkan.
Ironisnya, apabila film yang didedikasikan sebagai kampanye penghentian kekerasan seksual ternyata memiliki catatan kelam yang dilakukan oleh posisi sentral dalam pembuatan ceritanya sendiri. Informasi dugaan pelecehan seksual yang diterima oleh tim produksi dan sutradara berasal dari salah satu komunitas pengelola korban kekerasan seksual yang menyatakan bahwa pelaku diduga telah melakukan kekerasan seksual di masa lalu.
Menanggapi informasi tersebut, Rekata Studio dan Kaninga Pictures tanggap mengeluarkan pernyataan sikap melalui akun media sosial mereka untuk menghapus nama pelaku dari kredit dan materi-materi publikasi film sehingga pelaku tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya. Produser film menyebut akan memberikan ruang aman dan bebas dari pelecehan seksual di lingkungan produksi film, serta berjanji untuk berpihak kepada penyintas pelecehan seksual.
Lantas, apakah tindakan tersebut merupakan langkah awal bagi mereka untuk menunda atau membatalkan penayangan sebagai bentuk penghormatan kepada penyintas kekerasan seksual?
Penghapusan nama pelaku dalam kredit film nyatanya masih menuai perdebatan di kalangan warganet. Tindakan tersebut dirasa tidak setimpal dengan sanksi yang seharusnya diterima oleh pelaku. Menurut Ika Natassa, tokoh penulis sekaligus sutradara berpendapat bahwa penghapusan nama dari kredit tidak turut menghapus peran krusialnya dalam film tersebut.
Akibat kasus yang menimpa Penyalin Cahaya, warganet terbelah menjadi dua kubu. Sebagian urung menonton Penyalin Cahaya di Netflix dan sebagian lain tetap akan menyaksikan film yang disebut sebagai film terbaik tahun 2021.
Seperti cuitan akun @/__________O2CO2, “Film Penyalin Cahaya emang bagus. Tapi, harus mikirin kondisi KS juga. Mungkin kalo mau lanjut tayang jalan tengahnya minta izin ke KS boleh lanjut atau enggak, pertimbangkan juga perasaan dia dan semua hal dengan baik supaya gak memberatkan dia. dan lebih baik kalo mau produksi film dipastikan dulu semuanya gak ada masalah. Biar pas tayang gak ada scandal yang ngerugiin crew produksi juga. Yang pasti sekarang mah selesaikan dulu masalahnya dengan clear supaya gak ada kontradiksi buat yang mau nonton.”
Selain itu, ada pula pihak yang tetap mendukung penayangan film tersebut dengan pertimbangan mengembalikan penghargaan yang diterima oleh pelaku.
“selain takeout dari kredit, mungkin penyalin cahaya bisa ngembaliin piala citranya, at least untuk kategori penulisan skenario terbaik (?) coz the irony is too much soalnya...” cuit akun @/avcrst.
Meski demikian, belum ada informasi resmi terkait penundaan atau pembatalan penayangan film Penyalin Cahaya di Netflix. Dari kasus ini, tim di balik layar perlu mempertimbangkan dan memperhatikan risiko penayangannya dengan bijak sebagai bukti komitmen untuk berpihak pada korban dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Psikologi Jurnalistik 2022
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#KritisInPsikojur