Nebeng Nama Paris Fashion Week, Marketing atau Pembodohan?

Oleh: Novita Retno
Editor: Ghithrafani Hanifah

Jagat maya tak pernah absen dari kegaduhan komentar pro dan kontra. Baru-baru ini, berita gempar datang dari brand lokal yang mengklaim bahwa produknya menembus kancah internasional pada acara fashion bergengsi, Paris Fashion Week. Beberapa brand asal Indonesia mengaku telah menjadi bagian dari pekan mode yang digelar di Paris dan diselenggarakan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).

Sempat dipuji, kebanggaan pada brand-brand lokal tersebut mendadak dipatahkan oleh pernyataan salah satu pemerhati fashion show, Lucky Heng.

“The official Paris Fashion Week hanya ada satu, yaitu yang diselenggarakan oleh Federation Francaise De La Couture. Jadwal official-nya juga hanya satu. Sisanya, banyak media dan agency yang memperjualbelikan slot tayang untuk memasukkan jadwal 'palsu' ke kalender asli, mengatasnamakan PFW seolah-olah legit,” tulisnya melalui cerita Instagram pribadinya.

Mwnurut Lucky Heng, brand-brand asal Indonesia yang mengaku masuk ke dalam daftar Paris Fashion Week itu sebenarnya hanya mengadakan show di Kota Paris, bukan sebagai bagian dari PFW itu sendiri.

Disebut membodohi masyarakat, CEO MS Glow, Shandy Purnamasari, pun angkat suara. Melalui unggahan terbarunya di Instagram pada Selasa (8/3/2022), ia menjelaskan bahwa desainer asal Amerika Serikat, Leanne Marshall, yang berkolaborasi dengan MS Glow sejak awal telah menuliskan hashtag pada unggahan Instagram bahwa koleksinya akan dipamerkan di Paris Fashion Week.

Shandy menambahkan, wawasannya dalam hal dunia fashion tidak begitu luas, sehingga ia sendiri tidak terlalu paham apakah fashion show Leanne Marshall yang berkolaborasi dengan MS Glow itu benar-benar akan ditampilkan dalam Paris Fashion Week atau hanya digelar dalam waktu yang bersamaan dengan Paris Fashion Week. Ia menegaskan bahwa tujuannya ke Paris adalah untuk mengharumkan nama Indonesia.

Tidak hanya MS Glow, netizen juga beramai-ramai melontarkan kritiknya terhadap salah satu brand kuliner lokal yang juga berangkat ke Paris untuk memamerkan produknya.

Tagar #GeprekBensu menduduki posisi trending di Twitter. Keriuhan muncul lantaran unggahan cerita Instagram Jordi Onsu selaku pemilik Geprek Bensu yang menyatakan brandnya sebagai masakan ayam Indonesia pertama yang tampil di Paris Fashion Week setelah menampilkan baju karya desainer asal Bangka Belitung yang berkolaborasi dengan Geprek Bensu di Paris, pada Senin (7/3/2022).

“Puji Tuhan, Ayam Indonesia pertama di Paris Fashion Week @geprekbensu @rubenonsu,” tulis Jordi Onsu di unggahan cerita Instagramnya

Unggahan tersebut lantas menuai berbagai komentar, salah satunya adalah cuitan milik akun Twitter @Calingg__ yang menyatakan bahwa klaim pemilik brand lokal tersebut merupakan pembodohan bagi kaum awam.

“Intinya kami semua bangga. Dari mulai brand Ms Glow, Scarlett sampe geprek bensu yang bisa show in Paris banggain Indonesia. Cuma salahnya bawa-bawa Paris Fashion Week yang jelas-jelas itu salah banget karna kesan membodohi kaum awam, padahal mereka cuma show in Paris,” tulisnya.

Dalam hal ini, mempersiapkan strategi pemasaran yang lebih masuk akal merupakan bagian yang paling penting sebelum berani memamerkan produk lokal di mata internasional agar tidak memperburuk citra negara sendiri. Lalu, etiskah mengatasnamakan Paris Fashion Week untuk menamai acara fashion show yang digelar sendiri?

Psikologi Jurnalistik 2022
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#KritisInPsikojur

--

--

Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik
Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik

Written by Lembaga Pers Mahasiswa Psikologi Jurnalistik

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro - Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!

No responses yet