KPK Sekarat, Greenpeace Tembaki Berani Jujur Pecat!
Oleh: Ghithrafani Hanifah
Editor: Nabila Putri
Psikojur – Greenpeace Indonesia, sebuah organisasi kampanye independen yang menggunakan aksi konfrontatif, kreatif tanpa kekerasan dalam mengungkap isu lingkungan global, khususnya Indonesia kembali menggelar aksi tetrikalnya pada hari Senin (28/6/2021), di markas antirasuah Indonesia, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Aksi dimulai sekitar pukul 18.30 WIB dengan menembakkan sinar laser berwarna merah dan biru ke arah permukaan gedung KPK. Diantaranya bertuliskan “Berani Jujur Pecat!”, “Mosi Tidak Percaya”, dan “Save KPK”.
Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan perjuangan keadilan bagi 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan akibat dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga anti korupsi dari cengkraman oligarki.
Aksi yang tidak berlangsung lama mendapat perhatian dari pelaksana tugas juru bicara KPK, Ali Fikri."Mengenai jargon Berani Jujur Pecat!, kami rasa yang tepat adalah Berani Jujur Hebat!” ungkap Ali.
Kendati demikian, menurut Greenpeace Indonesia slogan Berani Jujur Pecat! bukanlah kesalahan, namun sindiran terhadap slogan Berani Jujur Hebat milik KPK. Melirik beberapa kasus sebelum aksi ini dilakukan, terjadi polemik TWK yang menonaktifkan 51 pegawai KPK, termasuk Novel Baswedan serta penyidik-penyidik terbaik KPK lainnya.
TWK yang digunakan sebagai syarat diangkatnya ASN, diduga kuat alami cacat prosedur.Hal ini terlihat dari pengadaannya yang terkesan buru-buru dan beberapa pertanyaan tes yang tidak berkaitan dengan pemberantasan korupsi. Bahkan, muncul asumsi bahwa tes ini memang dirancang untuk menyingkirkan mereka yang vokal, berintegritas, dan mereka yang sedang menangani kasus-kasus besar seperti korupsi Bansos, e-KTP, dan buronan Harun Masiku.
Tak hanya itu, Aksi Berani Jujur Pecat! ini juga merupakan bentuk dukungan kepada KPK yang diserang serta dilemahkan oleh pihak eksternal maupun internal, termasuk pimpinan KPK itu sendiri. Jika dilihat berdasarkan fakta yang ada, pelemahan KPK di era pemerintahan Jokowi sudah terlihat jelas sejak September tahun 2019, tepatnya ketika Revisi UU KPK dibahas.
UU tersebut tetap disahkan, meskipun ditentang oleh banyak pihak. Selanjutnya, usaha pelemahan ini tampak semakin nyata dengan diangkatnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK. Padahal ketika menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, Firli pernah melanggar kode etik.
Aksi sindiran ini pun ramai diperbincangkan di Twitter. Tak sedikit warga Twitter yang mendukung aksi yang diprakarsai oleh Greenpeace. Terlepas dari fakta yang ada terkait slogan Berani Jujur Pecat, warga Twitter juga memuji aksi tersebut karena kreativitas yang dilakukan para aktivis. Aksi yang dilemparkandirasa bersih nan elegan oleh warga Twitter karena tidak mengerahkan banyak massa, namun tepat sasaran.
“Aksi elegant masanya tipis-tipis tapi sasarannya kena tepat, alig.” tulis @pocongpusap dan “Ini aksi keren si, bersih ranpa melibatkan massa tapi pas kena sasaran.” tulis @tuktukhago dalam komentar tweet yang dibuat oleh @fullmoonfoks.
Aksi-aksi semacam ini nampaknya menjadi salah satu dari sekian bukti akan masyarakat yang sudah gerah.
Jika dahulu KPK adalah lembaga yang paling dipercaya karena slogannya Berani Jujur Hebat yang mengaum dengan gagah, kini slogan tersebut menuai benih-benih keraguan.
Kemanakah raungan Berani Jujur Hebat itu? Harapannya, aksi damai ini dapat menghentikan pelemahan KPK secara sistematis yang sedang berlangsung.
Psikologi Jurnalistik
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#KritisInPsikojur