Konsolidasi Unnes-Undip: Lawan Represifitas Nalar Kritis Mahasiswa
Oleh: Debora Debby
Editor: Nabila Putri
Psikojur – Pasca viralnya BEM KM Unnes yang melayangkan kritik terhadap pemerintah melalui Instagram pada Selasa, 6/7/2021, BEM KM Unnes dihadapkan pada permintaan penurunan unggahan dari pihak rektorat. Tak hanya itu, sehari setelah mengunggah kritikat, akun BEM KM Unnes pun diretas.
Permintaan penurunan unggahan postingan dari pihak rektorat menjadi titik permasalahan bagi pihak BEM KM Unnes yang merasa bahwa itu adalah bentuk pembungkaman yang bertentangan dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 24 ayat (1) tentang sistem pendidikan Indonesia yang berbunyi “Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan”.
Azis Rahmad selaku perwakilan Unnes mengaku bahwa kejadian represifitas itu tak hanya terjadi sekali. Sejak tahun 2016, BEM KM Unnes kerap kali ditimpa represifitas yang berlanjut dengan berbagai ancaman, seperti ancaman pemolisian, drop out, dan skorsing. Banyaknya rekam jejak tersebut mendorong BEM KM Unnes menjadikan represifitas masuk kedalam 9 permasalahan yang harus segera dituntaskan.
Melihat represifitas yang menimpa Unnes pada 11/07/2021, Undip membersamai Unnes untuk bergerak melawan represifitas dalam kampus. Konsolidasi ini merupakan gabungan sikap dan suara mahasiswa se-Undip.
Konsolidasi tersebut menghasilkan beberapa poin, diantaranya adalah :
1. Mengancam keras tindakan pembungkaman kebebasan akademik dan berekspresi yang dilakukan oleh rektorat Unnes
2. Menuntut rektorat Unnes untuk bersikap adil dan mengedepankan nilai akademis dalam menyikapi narasi yang disampaikan oleh mahasiswa Unnes
3. Menuntut seluruh pemangku kebijakan, baik Universitas maupun pemerintah untuk menjamin kebebasan berpendapat setiap warga negara
4. Bersolidaritas penuh dengan seluruh elemen gerakan masyarakat yang berani melawan pembungkaman dan intimidasi di Indonesia
5. Mengajak seluruh mahasiswa Undip dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan segala bentuk pencederaan demokrasi
Psikologi Jurnalistik
Salam tinta, salam cinta, Psikojur jaya!
#ReportasePsikojur