Disability Matters: Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023
Oleh : Nabila Fitri & Fathia Rahmadini
Editor: Brigitta Emtimanta
Psikojur—Fakultas Psikologi UNDIP telah menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Disability Matters” pada Sabtu (2/12/2023), yang dikemas dalam dua sesi, yaitu talkshow dan workshop bahasa isyarat. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Direktur Akademik Kemahasiswaan Universitas Diponegoro, Prof. Hanifa Maher Denny, S.KM., MPH., Ph.D.
Sesi talkshow “Disability Matters” menghadirkan narasumber yaitu Ibu Nanik Indarti, S.Sn, (founder Unique Project Theatre), Bapak Drs. Imam Maskur, M.Si., (Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah), dan Ibu Dr. Ika Febrian Kristiana, S.Psi., M.Psi, dosen Fakultas Psikologi UNDIP yang juga merupakan peneliti serta pemerhati inklusi dan disabilitas.
Isu yang diangkat dalam talkshow adalah ableism— terdapat empat poin yang muncul dalam pembahasan, yaitu hambatan struktural, tantangan infrastruktur, stigma sosial dan marginalisasi, serta strategi melawan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Masing-masing narasumber saling berbagi pendapat dan pengalaman mereka mengenai hambatan yang dirasakan para penyandang disabilitas. Seperti bagaimana mereka menghadapi stigma sosial, keterlibatan pemerintah untuk memfasilitasi, hingga bagaimana instansi pendidikan mewadahi penyandang disabilitas. Turut dibahas dalam talkshow ini, cara memberdayakan teman-teman yang memiliki keterbatasan tersebut.
Beralih ke sesi kedua dalam kegiatan ini, yaitu workshop yang dilaksanakan di ruang JAPSI Fakultas Psikologi UNDIP. Workshop dihadiri oleh peserta dari Fakultas Psikologi UNDIP dan kalangan umum. Acara dipimpin oleh Kurnia Khoirul Candra, S.Sos, selaku fasilitator. Workshop diawali dengan pemberian materi, dilanjutkan pembagian peserta ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan praktik bahasa isyarat.
Peserta terlihat menikmati selama keberlangsungan acara. Banyak hal yang dipelajari dari workshop, salah satunya yaitu bagaimana teman-teman tuli memandang diri mereka. Menariknya, teman-teman tuli lebih nyaman apabila disebut sebagai “tuli” dibanding “tuna rungu”. Hal ini karena mereka menganggap kata “tunarungu” memiliki konotasi seakan bahwa mereka adalah kaum yang sama sekali tidak berdaya.
Workshop diakhiri pada 14.00 WIB dengan sesi penyerahan plakat, dokumentasi, serta penyampaian kesan pesan oleh peserta.
“Disability Matters” adalah perwujudan kepedulian Fakultas Psikologi UNDIP terhadap isu disabilitas. Diharapkan kegiatan ini mampu memantik kepedulian bagi mahasiswa dan masyarakat awam untuk menaruh perhatian lebih pada teman-teman penyandang disabilitas.
Psikologi Jurnalistik 2023
Salam tinta, salam cinta, Psikojur Jaya!
#ReportasePsikojur